1. Pendahuluan
Dari dua belas bulan dalam satu tahun hijriyah, bulan ramadhan, syawal, dan zulhijjah adalah bulan yang selalu mendapat perhatian khusus dari umat islam karena pada ketiga bulan tersebut umat islam melaksanakan ibadah-ibadah seperti shaum ramadhan yang dimulai tanggal 1, idul fitri pada tanggal 1 syawal dan idul adha pada tanggal 10 hijriyah.
Secara rutin pemerintah (DEPAG RI) mengmumkan kepada seluruh umat islam di Indonesia melalui media massa berupa hasil hisab dan atau rukyat yang menunjukan ketinggian hillal (dalam derajat busur) di atas ufuk setelah matahari terbenam atau matahari terbenam mendahului bulan. Di Indonesia, beberapa ormas islam besar biasanya ikut turut berpartisipasi memberikan informasi yang serupa.
Ilmu hisab dikalangan umat islam dikenal dengan sebutan ilmu falak. Hisab berarti hitung. Jadi ilmu hisab adalah ilmu hitung, sebab kegiatan paling menonjol pada ilmu tersebut yang dipelajari dan dipergunakan umat islam dalam prakteknya adalah melakukan perhitungan-perhitungan. Ilmu falak atau astronomi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda langit, tentang fisiknya, geraknya, ukurannya dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
Matahari, bumi, bulan dan benda-benda langit lainnya yang telah diciptakan Allah beredar pada garis edar / tempatnya secara tepat dan tetap. Dengan tujuan agar manusia dapat melakukan penelitian dan perencanaan-perencanaan. Dengan melakukan pengmatan yang teliti, waktu – waktu ibadah itu dapat dihitung atau diperkirakan jauh-jauh hari sebelumnya dan bias dilakukan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk memahaminya.
Materi ini secara terbatas menyajikan contoh-contoh perhitungan untuk menentukan waktu-waktu yang berhubungan dengan ibadah meliputi : awal waktu-waktu shalat, kedudukan hakiki hilal (bulan baru), saat ijtima dan menghitung (menentukan) arah kiblat. Harapan penulis, semoga materi ini dapat menambah wawasan saudara-saudaraku kaum muslimin / muslimat tentang ilmu hisab (ilmu Falak).
2. Metoda Perhitungan
Untuk melakukan perhitungan-perhitungan di atas dibutuhkan data mengenai keadaan / kedudukan matahri atau bulan berkenaan dengan waktu yang akan dihitung seperti deklinasi matahari, equation of time atau deklinasi bulan, dan yang lainnya. Jadi ilmu falak menggunakan metoda perhitungan empiris.
· Istilah-istilah dalam table / emphemeris
Data Matahari :
Ecliptic longitude atau bujur astronomis, adalah jarak matahari dari titik aries (vernal Equinox = Haml), diukur sepanjang lingkaran ekliptika (da’irajatul buruj). Jika nilai bujur astronomis matahari sama dengan bujur astronomis bulan, maka terjadi ijtima. Data ini diperlukan antara lain dalam ijtima dan gerhana.
Ecliptic Latitude atau lintang astronomis yaitu jarak pusat matahari dari lingkaran ekliptika. Sebenarnya ekliptika itu adalah lingkaran yang dilalui oleh matahari dalam gerak semu tahunnanya. Jadi matahari sebenarnya selalu berada pada lingkaran ekliptika itu, tetapi karena jalannya matahari itu tidak rata maka selalu ada pergeseran ke udara atau ke selatan.oleh karena itu besarannya selalu mendekati nol.
Apparent right ascention atau acsentio rekta matahari atau panjatan tegak atau as shu’udul mustaqim atau mathali’ul baladiyah, yaitu jarak matahari dari titik aries, diukur sepanjang lingkaran equator (da’iratul muaddalin nahar).
Apparent declination atau deklinasi matahri atau mailus syam yaitu jarak antara matahari dari equator diukur sepanjang lingkaran deklinasi. Lingkaran deklinasi adalah lingkaran besar yang mengelilingi bola langit dan melalui titik-titik kutub langit (KUKS).
Semi diameter atau jari-jari matahari yaitu jarak antara titik pusat matahari dengan piringan luarnya.
True geocentric atau jarak geocentric yaitu jarak antara bumi dan matahari. Karena bumi mengelilingi matahari dalam bentuk elips, maka jarak bumi-matahari tidak selalu sama. Jarak terdekat disebut perigee atau al hadlidl sedangkan jarak terjauhnya disebut apogee atau auj.
True obliquity atau kemiringan ekliptika atau mail kully hakiki yaitu besarnya sudut kemiringan antara equator (mu’addalun nahar) dan ekliptika (da’iratul buruj)
Equation of time atau perata waktu atau ta’dilus syams ta’dil wakt. Adalah selisih antara waktu kulminasi matahari hakiki dengan waktu kulminasi matahari rata-rata. Data ini biasanya dinyatakan dengan lambang (e).(bumi berputar pada sumbunya rata-rata 24 jam sekali putaran, tetapi ternyata kecepatan putaran ini tidak terlalu sama, sehingga saat kulminasinya pun selalu berubah-ubah.perubahan-perubahan ini disebut perata waktu.)
Data Bulan :
Apparent longitude atau bujur astronomis bulan yang terlihat, lebih dikenal dengan bujur astronomis bulan. Data yang dikenal pula dengan istilah taqwim atau thul qomar, yaitu jarak bulan dari titik aries (vernal equinox = Haml), diukur sepanjang lingkaran ekliptika (da’iratul buruj)
Apparent latitude atau lintang astronomis bulan, yaitu jarak titik pusat bulan dengan lingkaran ekliptika (da’iratul buruj) diukur sepanjang lingkaran kutub ekliptika. Nilai maksimum dari lintang astronomis bulan adalah 5° 8′. Nilai positip berarti bulan berada di utara ekliptika, nilai negative berarti bulan berada di sebelah selatan ekliptika.
Apparent Right Ascention yaitu asensio rekta dari bulan yang telihat. Data yang dikenal dengan istilah panjatan tegak atau as shu’udul mustaqim atatu mathali’ul baladiyah, yaitu jarak titik pusat bulan dari titik aries, diukur sepanjang lingkaran equator (da’iratul muaddalin nahar)
Apparent declination atau deklinasi bulan dikenal dengan istilah mailul qomar yaitu jarak antara bulan dari equator. Nilai deklinasi positif jika bulan berada di sebelah utara equator dan negative jika berada di sebelah selatan equator.
Semi Diameter atau jari-jari (nisful quthr) bulan, yaitu jarak antara titik pusat bulan dengan piringan luarnya. Nilai semi diameter bulan adalah 15′ sebab piringan bulan penuh adadlah 30′ (0,5°).
Horizontal Parallax atau beda lihat atau ikhtilaful manzhar, yaitu sudut antara garis yang ditarik dari titik pusat bulan ke titik pusat bumi dengan garis titik pusat bulan ke mata pengamat.
Angle Bright Limb atau sudut kemiringan hilal, yaitu sudut kemiringan yang tampak akibat kemiringan terhadap matahari.
Fraction illumination, yaitu besarnya piringan hilal yang menerima sinar matahari dan menghadap ke bumi.
Daftar Refraksi, Refraksi atau pembiasan cahaya besarnya penampakan cahaya bulan hilal karena melalui atmosfer bumi, sehingga penampakan hilal dari bumi menjadi bergeser-geser refraksi tersebut.
Daftar kerendahan Ufuk (dip) karena pengaruh ketinggian tempat observasi.
3. Pergerakan Benda-benda Langit.
a. Siklus Kalender Matahari / Syamsiyah

Dalam gerak hariannya bumi berputar pada sumbunya(porosnya) dengan arah putaran dari barat ke timur(lihat gambar), sehingga dalam gerak semunya matahari terbenam di ufuk barat. Dengan tetap berotasi pada sumbunya bumi yang membentuk sudut besar 66,5° terhadap bidang ekliptika bergerak teratur pada garis edarnya mengelilingi matahari(revolusi) dengan waktu tempuh dari titik aries sampai tiba kembali ke titik yang sama (360°) selama 365,25 hari atau 1 tahun. Jika jarak rata-rata (true geocentric distance) matahari-bumi adalah 150 × 106 km, maka jarak tempuh bumi selama setahun (pada ekliptika/garis edar bumi) adalah 3,14 × 2 × (150 × 106 ) = 942 x 106 km (942.000.000 km). maka kecepatan rata-rata harian bumi dalam mengelilingi matahari adalah :
(942.000.000 km/tahun)/(365,25 hari/tahun)=2.579.055,44km/hariatau (2.579.055,44 km/hari)/(24 jam/hari)=107.461 km/jam
Sementara kecepatan rotasinya adalah (360°/ hari)/(24 jam/ hari)=15 °/ jam

Gambar.2 Bumi pada bidang/garis ekliptika. Tanda panah menunjukan arah revolusi bumi.
Masa revolusi bumi dalam setahu adalah 365,25 hari. Untuk menghilangkan angka pecahan 0,25 bumi harus menempuh perjalanan 4 kali revolusi atau 4 tahun, maka 4 x 365,25 = 1461 hari (satu daur)
1 daur(4 tahun) kalender matahari ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu 3 tahun pendek(basithoh) dan satu tahun panjang(kabisah)
3 tahun pendek adalah 3 x 365 hari = 1095 hari
1 tahun panjang adalah 1 x 366 hari = 366 hari
Jumlah = 1461 hari
Satu hari dalam tahun panjang ditempatkan sekali dalam 4 tahun pada bulan februari menjadi 29 hari dimana pada tahun-tahun pendek selama 3 tahun jumlah pada bulan februari aalah 28.
b. Siklus kalender bulan Qomariyah
Perhatikan gambar dibawah ini :

Perhatikan Gambar diatas : apabila Bln1 dalam peredarannya mengelilingi bumi sampai ke Bln-1 kembali, maka pada waktu itu menempuh lingkaran penuh 360o.waktu yang diperlukan untuk itu adalah 27 1/3 hari. Tetapi pada waktu itu bumi(Bm1) bergerak dan sampai ke Bm2. Untuk berkonjungsi kembali dengan matahari, bulan masih harus menempuh lagi busur Bln2 ke Bln3. Jadi mempunyai peredaran 360o + (Bln1 + Bln2) atau 360o + a. Waktu yang diperlukan 29,53 hari. Bulan sinodis inilah yang dijadikan dasar penentuan Tarikh atau tahun qomariyah. Posisi Bm2 – Bln3 – M disebut konjungsi atau sedang ijtima.
Read Full Post »